Mencet Jerawat Menghasilkan Jutaan Rupiah?

Judul ini bukan clickbait seperti judul-judul artikel nggak jelas yang membuat kita greget karena setelah klik (menghabiskan banyak kuota data), eh, apa yang ditulis di judul tak kita temukan di isinya.  Clickbait itu memang jahat, Kakak!

Image result for pimple popping youtube
https://i.ytimg.com/vi/bxeq1b2aLlU/maxresdefault.jpg

Lantas, bagaimana caranya mencet jerawat doang bisa menghasilkan jutaan rupiah?  Apakah uang mengalir dari jerawat yang dipencet?

Tentu bukan begitu...

Untuk menghasilkan uang jutaan rupiah dari memencet jerawat saja, kita harus merekam prosesnya dengan kualitas video yang baik, dan mengunggahnya ke kanal berbagi video (sebut merek saja, ya?), seperti Youtube.

Memangnya ada yang mau nonton begituan?

Jangan salah...

Coba deh ketik pimple popping, blackheads, acne popping, whiteheads, milia, severe acne.  Ini semua adalah kata kunci untuk mengunjungi situs-situs yang menayangkan video orang "memencet jerawat dengan berbagai jenisnya."

Seorang aesthetician atau ahli kecantikan asal Amerika bernama Enilsa Brown bisa mengundang jutaan penonton untuk satu video dirinya memencet jerawat kliennya!  Bayangkan saja!  Satu video jutaan penonton, dan tentu dia telah mengunggah lebih dari 100 video!  Bahkan, yang lebih gila lagi!  Gara-gara punya banyak fans, dia kini meluncurkan produk pembersih jerawatnya sendiri yang sudah dipesan penggemar beratnya dari berbagai belahan dunia!

Image result for enilsa brown pimple popping videos
https://www.facebook.com/pg/enilsaskinessentials/posts/

Wow! Wow! Wow!  Berapa uang yang dia hasilkan dari 'sekedar' mencet jerawat ini, ya?

Kalau mau belajar dari Enilsa, silakan langsung saja kunjungi kanal videonya di SINI

Jauh sebelum Enilsa muncul di Youtube, ada Dr.  Pimple Popper.  Tentu bukan nama asli.  Tapi, dapat ditebak pastinya mengapa dia diberi julukan demikian.  Berbeda dengan Enilsa Brown, Dr. Pimple Popper yang aslinya bernama Sandra Lee, M.D., memang seorang dokter kecantikan.  Dia sangat terkenal karena sering mengunggah videonya "memencet" jerawat kliennya.  Berbeda dengan Enilsa, kebanyakan "jerawat" yang dia pecahkan itu bukan yang bersifat estetis saja, tapi memiliki dampak kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan cepat.

Dari videonya saya belajar tentang cyst atau kista dan tumor-tumor yang tidak berbahaya lainnya.  Video Dr. Pimple Popper ini pastinya lebih berdarah-darah dibanding Enilsa karena masalah kulit yang serius.  Jadi, penggemarnya lebih ke tipe hardcore, ya?  Yakin, kuat melihatnya? Coba kunjungi saja halaman Youtube-nya di SINI.

Satu nama besar lainnya di dunia pencet-memencet jerawat ini adalah Josefa M. Reina.  Dia juga seorang beautician/aesthetician, sama seperti Enilsa Brown.  Jika Enilsa dan Sandra Lee berbasis di Amerika, Josefa di Eropa, lebih pastinya Spanyol.  Kasus yang ditangani oleh Josefa lebih beragam dari Enilsa, tapi tidak sekompleks kasus yang ditangani Sandra Lee.  Misalnya, Josefa juga menerima pasien dengan masalah seperti ingrown hair, semacam jerawat yang muncul karena rambut tidak tumbuh keluar, tapi malah menggali ke dalam kulit. Yikes!

Video-videonya dapat ditonton di SINI.

Bagaimana dengan Asia?

Asia juga memiliki beberapa "popping queen", dan dari pengamatan saya yang paling terkenal adalah para pemilik salon/aesthetician di Vietnam.  Satu yang hasil kerjanya sangat bagus adalah Hurong. INI laman Youtube-nya.  Videonya tidak sebersih video-video yang saya sebutkan di atas.  Isu higienitas juga sedikit membuat beberapa penonton kurang suka (walaupun Hurong ini pnya banyak die-hard fans, lho, dari berbagai belahan dunia!).  Tapi, dari pengamatan saya dia masih lumayan bersih dan hasilnya terlihat nyata.

Masih ada banyak penggiat pencet-memencet jerawat di Asia, seperti dari Cina, Hongkong, Korea Selatan, dan Jepang.

Dari Indonesia? Belum ada yang seterkenal mereka!  Nah, siapa tahu ini kesempatan yang baik buat yang berminat.  Syaratnya:

  1. Harus memiliki lisensi atau keahlian dalam menangani jerawat, ya? Tentu jangan asal-asalan.  Banyak video yang diunggah tidak mengindahkan prinsip kebersihan (darah di mana-mana dan tidak dibersihkan dengan baik) atau misalnya asal "mencet" dan salah menggunakan alat.  Beda jenis jerawat, beda juga alatnya.  Penonton video seperti ini dari berbagai belahan dunia, dan beberapa bisa memberikan komentar garang kalau videonya asal-asalan dan terlihat menyakiti bukannya menyembuhkan si klien.
  2. Buatlah video dengan kualitas yang baik.  Pastikan pencahayaannya pas, gambarnya cukup dekat sehingga penonton bisa melihat dengan jelas bagaimana jerawatnya dipencet (mereka biasanya cukup spesifik dengan cara memencet yang mereka sukai, dan kebanyakan penonton ingin melihat bagaimana jerawatnya keluar dari kulit--kalau bisa dalam slow motion dan zoom in)
  3. Yang paling penting jangan copy-paste video dari saluran Youtube lain.  Itu jahat sekali, Rangga! :D
Nah, tertarik untuk membuat video semacam ini?  Siapa tahu bisa meraup jutaan rupiah juga!  Kalau saya sih, pengen, tapi saya tidak punya keahlian menangani jerawat.  Sebaiknya tentu tonton dulu video-video yang saya sarankan di atas, dan ciptakan video-mu sendiri ;)

Tasmania, 28 Februari 2020







Comments

Popular posts from this blog

Memboyong Keluarga Kuliah di Luar Negeri: Bagian 1

Is PhD REALLY a Lonely Journey?: My "Crowded" Journey

Jangan asal SCOPUS®